Dosen Bahasa Indonesia Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta melakukan pengabdian masyarakat bertajuk “Penggunaan Kesantunan Berbahasa Bahasa Indonesia Pada Anak” di Sanggar Putu Pager Wojo pada Selasa (10/1/2024). Kegiatan yang merupakan bagian tri dharma perguruan tinggi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dan kegelisahan fenomena kesantunan berbahasa pada anak yang dinilai menurun. Untuk itu, dosen Stipram merasa perlu untuk melakukan penyampaian, pembiasaan, dan pendampingan kepada anak-anak.
Sanggar Putu Pager Wojo yang terletak di Seling, Temon Kulon, Kulon Progo ini memiliki kegiatan rutin yang fokus terhadap belajar budaya dan tata krama dalam bahasa Jawa. Kegiatan-kegiatan tersebut terlaksana melalui kerja sama dengan relawan dari kalangan akademisi, praktisi, dan budayawan.
Joko Suyono selaku ketua sanggar menuturkan bahwa meski selama ini fokus kegiatan belajar adalah bahasa Jawa tetapi anak-anak juga perlu diajarkan penerapan kesantunan dan tata krama dalam bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia lebih banyak digunakan anak-anak di lingkungan sekolah.
“Memang selama ini kami fokus di budaya, tata krama, dan bahasa Jawa. Kami mengajarkan bagaimana kulo nuwun, nderek langkung, nyuwun panganpunten hingga ke praktik penerapan sehari-hari. Ya pokoknya unggah-ungguh lah. Tapi, kami juga merasa anak perlu diajarkan bagaimana penerapannya dalam bahasa Indonesia. Di sekolah kan lebih banyak (pakai) bahasa Indonesia”, ujarnya.
Kegiatan tersebut, diawali dengan permainan “cari kata santun” yang dipimpin oleh Rahmat Hidayat, M.Pd. Anak-anak yang berani dan mampu menjawab dengan benar akan mendapat hadiah. Setelah itu, anak-anak bersama Yeni Rahmawati, M.Pd. diajak untuk memaknai dan merefleksikan kata-kata santun seperti maaf, tolong, dan terima kasih dalam penggunannya sehari-hari. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik menggunakan bahasa yang baik dan santun dalam bertutur, yang dibimbing oleh Anggit Fitra Tyas Romadani, M.Pd. dan Widya Tri Utomo, M.Pd.
Koordinator kegiatan tersebut, Yeni Rahmawati, M.Pd., menuturkan bahwa anak-anak sangat antusias sehingga besar harapan materi pembelajaran dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Sore ini, anak-anak sangat antusias. Semoga setelah ini, anak-anak dapat lebih santun dalam berbahasa dalam kehidupan sehari-hari, minimal untuk menggunakan diksi-diksi yang tadi telah disampaikan”, tandasnya.
Kegiatan sore itu ditutup dengan makan snack bersama, refleksi kegiatan, dan rencana tindak lanjut. Trisno Raharjo selaku pegiat budaya Kulon Progo sekaligus pembina sanggar berharap kegiatan ini ditindaklanjuti dengan pendampingan keterampilan berbicara.
“Terus terang, saya mengucapkan banyak terima kasih sudah berkenan mendampingi anak-anak. Kami berharap di lain waktu akan ada kegiatan lanjutan berupa pendampingan keterampilan berbicara, agar anak bisa dan berani berbicara seperti pidato”, ujarnya.
Joko Suyono juga menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini dapat mengurangi anak untuk bermain HP. Untuk itu, beliau mengucapkan banyak terima kasih.
Oleh: Rahmat Hidayat (Dosen STIPRAM)